Melihat regulasi FIM Supersport-Superstock 600
Artikel ini ane mau share regulasi FIM Supersport-Superstock 600, bahwa untuk motor yang berbeda jumlah silinder memiliki isi silinder yang berbeda. Memang melihat sebuah event motorsport harus ada kesetaraan, artinya regulasi yang dibuat bisa mengakomodir setiap mesin balap. FIM sebagai badan tertinggi yang mengurusi roda 2 pun sudah membuat regulasi sedemikian rupa agar seimbang. Apalagi tidak setiap pabrikan memiliki motor yang sejenis apalagi pabrikan Jepang dengan eropa. Mari kita lihat regulasi Supersport-Superstock 600 dibawah ini yang menitik beratkan pada volume silinder, jumlah silinder dan bobot minimum.
Dari regulsi tersebut terlihat bahwa motor dengan 4 silinder maksimum hanya 600cc sedangkan 2 silinder maksimum boleh sampai 750 cc. Dengan menacu pada regulasi tersebut makan FIM melakukan homologasi motor-motor dari pabrikan yang boleh mengikuti kelas Supersport-Superstock 600 hingga tahun 2011.
Dengan ini maka jelas sudah bahwa motor yang memiki isi silinder yang melebihi regulasi diatas tidak akan mendapat homologasi dari FIM. Contohnya saja Ducati yang memiki Superbike paling kecil dengan isi silinder 848cc 2 silinder yaitu Ducati Evo 848 tidak boleh mengikuti event Supersport-Superstock 600 di bawah FIM, baik FIM asia, Eropa maupun World Superspot. Ducati Evo 848 balapan hanya di Amerika di kelas AMApro Daytona Sport bike dan di BSB inggris di kelas OMR Ducati 848 evo.
Posted on 15 April 2011, in Motorsport and tagged Balap, FIM, Motorspot, supersport, superstock. Bookmark the permalink. 8 Komentar.
ya ducati 848 gak ikut gak seru !
yang hrs diikuti kejurnas 250
nais inpoh gan..
@dendy terakhir ducati supersport yaitu ducati 749 r produksi 2004-2006, Ducati 848 blom dapat homologasi supersport dari FIM, mungkin isi silindernya kegedean kali, tapi ngak tau deh nanti kalau pihak ducati mau ngelobi FIM, siapa tau ada peraturan baru, kaya kasus ducati 1098r ikutan superbike
@umarabuihsan iya masbro, mungkin bisa diaplikasi buat kejurnas 250
@warungbaksosabar thanks masbro, ngomong2 nama blognya kaya nama warung bakso di dekat kampus ane
mas mau tanya boleh kan,apa yg membedakan supersport dan superstock?apa dlm hal part yg dimodif?mgkn superstock hanya beberapa item sj yg boleh racing,sementara yg supersport fullracing?mohon pencerahannya
iya modifikasi supersport lebih bebas dari pada superstock, kalau superstock biasanya yang boleh di ganti: ECU programeble, fork depan, shock belakang, knalpot, sedangkan mesin standar.. powernya sekitar 100-120 DK, kalau supersport lebih bebas, mesin boleh di upgread misalnya ganti cam racing, piston high compresion, magnet racing seperti dari magneti mirelli powernya sekitar 140-150 DK, ngak heran tenaga supersport dengan moto2 di MOTOGP hanya beda tipis..
ooo…pantes disuperstock koq motornya rata2 r6
tq masbro
whaha.. bakso sabar emang ada dimana2.. 😀